Powered By Blogger

Tuesday, June 9, 2020

Resume Kuliah Online Jum’at, 8 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online

Jum’at, 8 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

                 Menulis bisa membawa kita pada impian kita. Hal itu sudah dibuktikan oleh narasumber kuliah online malam ini, Emi Sudarwati. Ibu Emi Sudarwati mengawali karir menulisnya dengan bergabung bersama kelompok penulis di Bojonegoro bernama  Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro (PSJB) pada tahun 2013. Di situlah beliau mendapat pencerahan bahwa karya – karya siswa bisa diterbitkan dengan ISBN (International Standard Book Number).

                 Karya pertama beliau bersama siswa SMPN 1 Bojonegoro berjudul “Lung”. Buku tersebut diterbitkan pada tahun 2014. Setelah itu, banyak buku yang sudah beliau terbitkan dan mendapat sambutan baik di masyarakat. Sampai pada tahun 2015, Ibu Emi ditugaskan untuk mengikuti Inobel tingkat nasional. Beliau mengikuti event bergengsi tersebut bersama 102 guru lainnya dari seluruh Indonesia. Meski belum mendapat juara, beliay sangat bangga karena bisa belajar dengan para guru hebat dari seluruh Indonesia. Pada tahun itu itu juga, Ibu Emi direkomendasikan untuk mengikuti sayembara di BBJT (Balai Bahasa Jawa Timur). Dalam event itu, beliau beliau dinobatkan sebagai guru Bahasa Jawa berdedikasi. Nah, pada tahun 2016, beliau kembali mendapat tugas untuk mengikuti seleksi guru berprestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Meski awalnya enggan, namun dengan motivasi dari berbagai pihak, beliau mendapat juara ketiga, mengalahkan puluhan peserta lainnya. Tidak lama setelah itu, beliau kembali mengirim karya Inobel atas inisiatif beliau sendiri. Beliau mengedit karya lama beliau sesuai dengan kebutuhan lomba dan akhirnya beliau mendapat Juara I Inobel kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).  Tidak lama seusai lomba, beliau mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda. Di tahun 2017, beliau mendapat undangan workshop literasi di kota Batam. Sebagai penulis yang luar biasa, beliau berhasil menerbitkan buku berjudul “Dag Dig Dug Singapura”. Setelah menyandang predikat juara Inobel nasional, beliau tidak berhenti berkarya. Bersama teman – teman alumni finalis Inobelnas, beliau menerbitkan buku secara patungan berisi cerita – cerita inspiratif. Kelompok tersebut bernama Patungan Buku Inspiratif.. Ratusan buku lahir dari  grup Patungan Buku Guru Inspiratif. Namanya kemudian dirubah menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI). Dan sejak saat itu, undangan dari berbagai kota berdatangan. Dan pada tahun 2019, lahirlah karya beliau berjudul “Kado Cinta 20 Tahun”, dan “Haiku”.

                 Ada banyak hal yang dapat saya pelajari dari kuliah mala mini. Janganlah berhenti menulis. Teruslah menginspirai masyarakat lewat tulisan kita. Namun jangan terlalu berharap agar tulisan kita dimuat di media, karena menulis itu butuh pengalaman dan keinginan untuk terus memperbaharui kemampuan kita dalam menulis.


2 comments: