Powered By Blogger

Tuesday, June 30, 2020

Resume Kuliah Online Rabu, 29 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online

Senin 29 Juni, 2020

Mahayu Solina Yuda

 

            Saya merasa kagum dengan narasumber kuliah tanggal 29 Juni 2020. Beliau bernama Dra. Betti Risnalenni, M.M. Beliau bukan hanya seorang guru, tapi juga pendiri Kelompok Belajar (KB), TK, dan SD Insan Kamil. Pada sesi tanya jawab, saya sempat bertanya pada beliau tentang motivasi awal beliau mendirikan sekolah. Beliau menjawab bahwa yang memotivasi beliau adalah keinginan agar siswa yang kondisi ekonominya terbatas bisa bersekolah di tempat yang bagus. Di Insan Kamil, anak yatim dan kurang mampu bebas biaya sekolah. Saya sangat kagum dengan sifat filantropis beliau.

            Ibu Betti mulai membuat sekolah pada tahun 2003, dan hingga hari ini, beliau mengelola jenjang KB, TK, dan SD. Terlepas dari keuntungan, Ibu Betti merasakan banyak manfaat dan prestasi dari mendirikan sekolah tersebut. Beliau bisa menjadi Kepala Sekolah Berprestasi, dan Juara Entrepreneur Tingkat Jawa Barat untuk kalangan guru PAUD. Bukan hanya itu, relasi dan pertemanan beliau juga jadi meluas, belum lagi wawasan dan pengetahuan yang bertambah.

            Selanjutnya, beliau juga menyampaikan tentang bagaimana program belajar selama pandemi COVID – 19. Pada dasarnya, kegiatan belajar di sekolah Ibu Betti sama dengan sekolah lain. Dilaksanakan secara daring meski lingkungan beliau berada di Zona Hijau. Sekolah beliau juga menugaskan siswanya kegiatan rumah (life skill dan karakter). Hasilnya, banyak siswa beliau malah merindukan kehidupan sekolah yang normal. Dalam sesi tanya jawab, beliau juga memberi tips agar anak – anak tidak ketergantungan pada ponsel di masa pandemic seperti sekarang. Menurut beliau, penugasan lewat ponsel harus ada pendidikan karakter. Di sini, orang tua dan guru perlu berkolaborasi. Anak – anak hanya diperbolehkan mempergunakan ponsel hanya untuk berkomunikasi dengan gurunya, dengan batasan waktu 15 – 30 menit. Hal ini menurut saya sangat penting untuk dilakukan. Di zaman serba digital ini, banyak sekali anak – anak menyalahgunakan ponselnya. Mulai dari bermain game selama berjam – jam, mengunggah sesuatu yang tidak pantas diunggah ke sosial media, dan masih banyak lagi. Padahal fungsi ponsel tidaklah sebatas hal – hal itu saja. Di masa pandemic seperti sekarang, anak – anak perlu diajarkan menggunakan ponsel dengan baik, sehingga hidup mereka tidak diatur oleh ponsel, tapi merekalah yang yang harus mengatur penggunaan ponsel.

            Dari pertemuan hari ini, saya dapat menyimpulkan bahwa memiliki jiwa kepemimpinan dan kemampuan guru berkolaborasi dengan orang tua siswa sangatlah penting. Tanpa kedua hal tersebut, suatu institusi atau lembaga tidak akan berjalan dengan baik. Dari Ibu Betti, saya juga belajar tentang pentingnya memiliki kepekaan sosial dan dedikasi untuk melayani masyarakat. Saya percaya, dua hal tersebutlah yang menjadi karakter Ibu Betti sehingga beliau sukses mendirikan yayasan dan sekolah. Terima kasih atas ilmunya, Ibu Betti.  


Saturday, June 27, 2020

Resume Kuliah Online Jum’at , 26 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online
Jum’at , 26 Juni 2020
Mahayu Solina Yuda
           
            Kuliah online ke – 12 pada hari Jum’at 26 Juni 2020, diisi oleh Bapak Namin AB Ibnu Solihin. Beliau adalah pendiri motivatorpendidikan.com, dan Training Pendidikan. Materi yang beliau bawakan adalah “Membangun Personal Branding”. Di awal kegiatan beliau memberi profil singkat tentang beliau sendiri dan materi tentang “Membangun Personal Branding”. Bapak Namin mulai aktif ngeblog sejak tahun 2007 di sela – sela waktu beliau sebagai guru. Namun pada tahun 2013, beliau mengenal guruaru.org. Situs yang berisi karya – karya orang kreatif seperti Omjay, Bapak Agus Sampurno, dan Bapak Dedi Dwitagama. Dari situlah beliau termotivasi untuk membuat tulisan yang lebih baik lagi. Pada tahin tersebut, Bapak Namin mengikuti Teacher Writing Camp angkatan ke – 3 yang dimotori oleh Omjay dan kawan – kawan. Akhirya pada tahun 2015, Bapak Namin melaunching www.motivatorpendidikan.com. Sebuah situs berisi berbagai jenis program training yang mencurahkan gagasan dan inspirasi seputar dunia pendidikan.  Selain itu, Bapak Namin aktif berkeliling Indonesia dan mengisi training setidaknya leboh dari 300 lembaga.
            Menurut Bapak Namin, branding adalah aspek dimana Anda dikenal karena hal yang menjadi fokus kita. Harus diakui, membangun branding tidak mudah. Branding dibangun harus selaras dengan kepribadian kita, dan semua itu ada ilmunya. Jika kita gagal, membangun personal branding yang baik, maka karya kita akan tenggelam oleh karya – karya lain yang memiliki personal branding yang bagus. Oleh karena itu, sebelum membuat personal branding, kita harus memutuskan, ingin dikenal sebagai apa kita? Motivator? Guru Kreatif? Food Vlogger? Atau Youtuber? Apapun yang kita pilih, kita harus konsisten pada brand yang kita pilih. Dengan konsistensi, maka karya kita pasti akan membuat orang tertarik dan akhirnya menyukai apa yang kerjakan.
            Bapak Namin juga membagi berbagai link tentang Branding Melalui Blog dan Media Sosial, diantaranya:
1. Tips bagi guru blogger membangun branding melalui blog dan media sosial
2.  Motivator Pendidikan No.1
3. Anak tanpa gadget

 4.  Materi seminar parenting mendidik anak agar gemar membaca
             Dari pertemuan ke – 12 ini, dapat saya simpulkan bahwa membangun personal branding harus dimulai dari perenungan yang mendalam tentang apa yang ingin kita buat, apa yang kita sukai, dan sebagai apa kita ingin dikenal. Kita tidak bisa menghasilkan karya yang menginspirasi jika hanya terpaku pada hasil. Hasil akan datang dengan sendirinya, yang terpenting, jadilah pribadi yang autentik. Dengan menjadi pribadi yang autentik, maka kita akan mampu menjadi teladan dan menggerakkan hati. 

Thursday, June 25, 2020

Resume Kuliah Online Rabu, 24 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online

Rabu, 24 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

            Materi dan pemateri pada hari ini sangat menarik. Narasumber kuliah kali ini adalah Bapak Dedi Dwitagama. Seorang guru Matematika di SMKN 50 Jakarta yang aktif menulis di blog sejak tahun 2005. Beliau mendokumentasikan perjalanan beliau dari Sabang sampai Merauke dan beberapa negara di sebuah blog. Hal itu sangat luar biasa menurut saya, karena tidak semua orang memiliki kesempatan untuk bepergian ke berbagai tempat yang disukainya. Saya benar – benar terinspirasi oleh beliau.

            Beliau mengawali kuliahnya dengan memberi informasi tentang blog. Media blog adalah media menulis yang dimiliki oleh Pyra Labs sebelum diakusisi oleh Google pada tahun 2002. Pak Dedi mengawali kegiatan menulisnya di blog pada tahun 2005 sebelum akhirnya hijrah ke Wordpress pada tahun 2007. Dalam 13 tahun, Pak Dedi telah menulis lebih dari 4100 artikel, dilihat hampir 2 juta kali dengan pengunjung hampir 600.000. Sungguh luar biasa. Beliau merasakan banyak manfaat dari blog yang beliau kelola. Diantaranya: Sebagai media untuk mendokumentasikan kegiatan, perjalanan, ide – ide, keresahan, atau apapun yang bisa disampaikan secara lisan atau hal yang tidak bisa disampaikan kepada siapapun. Selain, aktif ngeblog, beliau juga gemar akan fotografi. Hasil dokumentasi foto beliau bisa dilihat di https://fotodedi.wordpress.com.

            Dari kuliah malam ini, saya bisa belajar bahwa kita bisa mengekspresikan segala ide, pemikiran, keresahan, dan kritik dengan cara yang sehat. Menulis di blog, fotografi, melukis, atau apapun yang menjadi ketertarikan kita. Hal itu mungkin terasa kecil, tapi bukankah hal – hal besar di dunia dimulai dari hal yang kecil?  Dengan mengekspresikan diri dengan cara yang benar, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih baik, berpikiran terbuka, dan empatik. Jika kita mampu seperti itu, saya yakin, dunia akan menjadi tempat yang lebih indah untuk dihuni.   

 


Tuesday, June 23, 2020

3 Hal Manfaat dari Kegiatan di Grup Belajar Menulis

3 Hal Manfaat dari Kegiatan di Grup Belajar Menulis

 

            Saya mengikuti Kegiatan Belajar Menulis ini bisa dibilang belum terlalu lama. Awal bergabung, saya berpikir bahwa kegiatan unik sekali. Menggunakan WAG sebagai sarana komunikasi kuliah. Saya mempunyai sebuah blog. Namun karena kesibukan saya, saya mengabaikan blog tersebut dan jarang menulis di sana. Dengan mengikuti kegiatan ini, saya merasakan banyak sekali manfaat. Saya akan meringkasnya menjadi tiga saja.

            Pertama, saya bisa kembali menuangkan pemikiran dan perasaan saya lewat tulisan blog. Sejak kecil saya suka menulis di buku harian atau membuat cerita pendek di sebuah buku. Ke depannya, saya harapkan saya bisa melakukan hal yang sama di blog saya. Saya juga akan belajar mengelola blog saya dengan baik dan membuatnya lebih menyenangkan untuk dibaca.

            Kedua, saya bisa bertemu guru – guru hebat dari seluruh penjuru Indonesia dan hal itu secara otomatis menambah wawasan saya sebagai seorang guru. Banyak sekali guru – guru yang tulisannya saya kunjungi menginspirasi saya dan menambah ilmu saya. Belum lagi dengan para narasumber yang sangat luar biasa dan selalu membagi ilmu dan pengalamannya secara tulus Hal itu juga mempengaruhi gaya penulisan saya agar lebih baik lagi.

            Ketiga, saya jadi tahu tentang dunia menulis dan tips untuk menerbitkan buku dari para narasumber. Menerbitkan sebuah buku memang menjadi keinginan saya sejak lama dan saya harap, nantinya saya bisa menjadi penulis hebat seperti narasumber kami.


Resume Kuliah Online Senin, 22 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online

Senin, 22 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

AUTENTISITAS DALAM MENULIS

            Narasumber pada malam ini adalah Bapak Agus Sampurno. Beliau mengawali  kuliah dengan melakukan sesuatu yang sangat menyenangkan, yaitu bermain Quiziz. Permainan tersebut sangat mendebarkan, apalagi diikuti peristiwa hilang sinyal pada banyak peserta. Namun itu tidak  mengurangi keasyikan bermain, karena setiap peserta mendapat hasil yang beragam. Saya sendiri hanya mendapat nilai 75%. Tapi itu tidak mengurangi semangat saya untuk mengerjakan tugas yang beliau berikan selanjutnya. Membuat sebuah tulisan dengan pilihan judul:

1. 3 Hal manfaat dari Kegiatan Belajar Menulis

2. Cara Guru Tetap Optimis di Era New Normal

3. Salahpaham Guru Kegiatan Pembelajaran

4. Cara Mudah Guru Memberikan Kedisiplinan

5. Resep Sukses Guru Yang Pendiam Dalam Mengelolah Kelas

Judul – judul di atas sangat menarik, saya jadi bingung harus memilih. Kemudian, saya putuskan untuk memilih opsi yang pertama, karena saya sendiri merasakan manfaat dari Kegiatan Belajar Menulis ini.

            Selama mengikuti Kegiatan Belajar Menulis, saya merasakan banyak sekali manfaat. Sebenarnya tidak cukup hanya tiga, tapi saya akan berusaha meringkasnya cukup menjadi tiga. Bapak Agus Sampurno juga mengatakan pentingnya memiliki personal branding dalam menulis. Hal itu diperlukan untuk menarik minat pembaca dan membuat mereka tertarik dengan apa yang kita tulis. Saya setuju dengan pendapat tersebut. Menurut saya, memiliki personal branding artinya menjaga autentisitas kita dalam menulis. Ada banyak penulis luar biasa di luar sana, tapi yang memiliki autentisitas dalam menulislah yang mendapat tempat di hati para pembacanya.

Dari pertemuan kali ini, saya mendapat pelajaran yang sangat berharga. Tulislah apa yang benar – benar menjadi kesukaan anda. Tidak perlu memaksakan diri untuk menulis hanya agar dikagumi publik. Setiap orang memiliki ketertarikannya masing – masing. Jika anda menjadi pribadi yang autentik, maka tulisan andapun akan dibaca oleh orang – orang yang tulus menyukai tulisan anda.


Sunday, June 21, 2020

Resume Kuliah Online Jum’at, 19 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online

Jum’at, 19 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

            Senang. Itulah yang saya rasakan pada kuliah online hari Jum’at, 19 Juni 2020. Bagaimana tidak? Narasumber pada hari ini sungguh luar biasa. Beliau adalah Ibu Siska Distiana. Belau lahir di Klaten pada tanggal 12 Desember 1985. Meski selang usia kami hanya berjarak setahun, namun saya sungguh kagum dengan pengalaman dan pengetahuan beliau. Setelah beliau menamatkan pendidikannya di Universitas Jenderal Soedirman, Purwekerto, jurusan Ilmu Komunikasi pada tahun 2008, banyak sudah pengalaman kerja beliau. Ibu Siska juga aktif sebagai Staf Fundraising Griya Zakat Dompet Dhuafa.

            Dalam kuliahnya, Ibu Siska memaparkan tentang Ragam Non – fiksi. Ragam Non – fiksi, dibagi menjadi lima bagian, antara lain:

1.Berita : Cerita atau keterangan mrngenai kejadian atau peristiwa hangat. 

2.Essay:   Karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sering juga disebut opini. 

3. Catatan Perjalanan: Tulisan tentang sebuah proses perjalanan atau ulasan tentang apavysng ditemui dalam perjalanan tersebut. 

4.Artikel Informatif: Tulisan berisi tentang suatu hal tujuannya untuk menambah pengetahuan

5.Best Pratice: Tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Biasanya fibuat oleh pendidik atau mereka yang terlibat di dunia pendidikan. 

 

            Informasi yang diberikan Ibu Siska sungguh menambah wawasan saya. Saya mulai berkeinginan untuk tetap menulis dan membaca meski hasilnya jauh dari sempurna. Menulis itu adalah kegiatan yang sangat penting, karena jika kita tidak penah menulis, kita akan tenggelam dalam sejarah.


Thursday, June 18, 2020

Resume Kuliah Online Rabu, 17 Juni 2020

Resume Kuliah Online

Rabu, 17 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

                 Kuliah online pada hari Rabu, 17 Juni 2020, diisi oleh seorang narasumber guru yang bernama Teresia Sri Rahayu, S. Pd SD. Beliau akrab disapa Ibu Tere. Mengawali kuliahnya, Ibu Tere menceritakan pengalaman pertamanya membuat resume. Pada bulan Februari lalu, beliau melihat postingan seorang teman di Facebook tentang kegiatan belajar menulis bersama Omjay. Beliau kemudian tertarik dengan kegiatan tersebut lalu bergabung dengan grup Belajar Menulis Gelombang 4. Ibu Tere mengatakan pada awal kegiatan di WAG (Whatsapp Group), beliau merasa bingung tentang bagaimana cara membuat resume. Beliau kemudian mencari referensi tentang bagaimana cara membuat resume. Bahkan Omjay sempat membantu memberi referensi cara membuat resume dari salah satu peserta pelatihan menulis dari gelombang sebelumnya.

                 Di awal membuat resume, Ibu Tere mengimitasi gaya menulis resume dari beberapa orang, namun hasilnya tidak seperti yang beliau harapkan. Atas saran Omjay, beliau lalu melakukan blog walking, Hasilnya, ide – ide mengalir lancar, dan beliau menemukan gaya menulisnya sendiri. Hal itu membuat kepercayaan diri Ibu Tere untuk menulis resume semakin besar. Blog yang beliau kelola dikunjungi dan dikomentari ribuan pengunjung.

                 Ibu Tere juga menceritakan pengalamannya selama bergabung dengan kelompok menulis bersama Omjay.  Suatu saat, salah satu narasumber saat itu, Ibu Lilis Sutikno – seorang guru PPKn – di salah  satu SMA di Kupang NTT, memberikan tantangan untuk mengikuti lomba menulis resume dengan cepat. Bagi yang tercepat, maka akan mendpatkan hadiah dari beliau. Saat itu kondisi di daerah Ibu Tere sedang mati lampu. Beliau harus berjuang untuk bisa terus menulis resume smpai selesai. Dan akhirnya resume selesai Pkl 01.00 WITA. Beliau pun langsung membagikannya di laman Facebook Ibu Lilis. Esoknya , beliau mengontak Ibu Tere dan menyatakan bahwa Ibu Tere termasuk 10 besar resume tercepat dan akan mendapat hadiah buku dari beliau. Ibu Tere tentu saja sangat senang.

                 Pengalaman tersebut akhirnya memotivasi beliau untuk meningkatkan prestasinya. Beliau telah mendapat banyak penghargaan dari resume yang telah ditulisnya. Penghargaan terkini yang beliau terima adalah sebagai blogger inspiratif dari Ikatan Guru TIK dan Penerbit Andi Yogyakarta. Ibu Tere setuju dengan apa yang dikatakan Omjay, "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Keajaibannya", sebab beliau telah mendapat banyak manfaat dan pencapaian luar biasa dari kegiatan menulis.

                 Mengakhiri kuliahnya, Ibu Tere membagikan tips menulis resume dengan baik. Diantaranya:

1.    Menulis resume sesegera mungkin, selagi topik itu hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak uraian yg terlewat.

2.    Menulis resume sesuai dgn gaya menulis kita sendiri.

3.    Tangkap point penting materi dr narasumber, modifikasi dgn kalimat.  

4.    Gunakan pengantar yg menarik sebelum masuk di isi resume

5.    Gunakan heading dan sub heading agar resume terkesan lebih rapi tatanannya. Selain itu, penggunaan heading dan sub heading akan membantu pembaca

memahami struktur tulisan.

6.    Tulislah resume dgn sepenuh hati. Bukan krn sekedar ingin mengerjakan tugas dari Om Jay. Ketika kita sdh menulis resume dengan sepenuh hati, maka pasti kita akan melakukan effort yg lebih dari orang lain / blogger yg lain.

- Menentukan judul resume yg wow

       - Mencari referensi terkait topik

- Merancang "pasar" resume kita dan melakukan strategi promosi

- Merancang tampilan / visual resume dgn menambahkan gambar atau video di resume kita.

-Melakukan editing sederhana (PUEBI)

7.    Cari informasi terkait narasumber yang akan kita tulis materinya melalui resume. Semakin kita lengkap dalam memberikan gambaran narasumber, maka point kita akan menjdi lebih baik daripada peresume yg lain. Caranya: stalking akun medsos narasumber (FB, instagram, dll)

8.    Gunakan aplikasi atau alat – alat lain yg mendukung kita dlm menulis resume, misalnya jika ada narasumber yg memberikan materi melalui youtube, maka putar videonya di hp, sambil ketik resumenya. Atau jika ada narasumber yg menyampaikan materi melalui voice note, gunakan aplikasi voice to text untuk mengubahnya menjadi text.

9.    Lakukan blog walking utk mencari informasi yg mungkin terlewat serta mencari inspirasi menulis.


Tuesday, June 16, 2020

Resume Kuliah Online Senin, 15 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online

Senin, 15 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

                Kuliah online hari ini diisi oleh seorang narasumber yang luar biasa bernama Raimundus. Brian Prasetyawan. Beliau adalah seorang guru SD yang aktif ngeblog sejak tahun 2009. Tidak hanya itu, karya – karya beliau telah dimuat dalam bentuk buku dan puluhan media cetak. Meski telah menelurkan banyak karya – karya yang luar biasa, beliau adalah sosok yang rendah hati.

            Beliau terus mengasah kemampuan menulisnya dengan bergabung dengan grup belajar Omjay. Dari situlah, Pak Brian tergerak untuk membantu Bapak/Ibu Guru yang mengalami kesulitan dalam menulis di blog. Alasan beliau bersedia membantu para guru adalah agar memiliki banyak teman – teman blogger dan berbagi pengalaman. Sampai sekarang, beliau telah aktif di dunia blog selama 11 tahun. Beliau juga mengatakan bahwa motivasi menjadi faktor penting dalam menjaga eksistensi kita blog. Ada dua macam motivasi yang beliau sampaikan, yaitu hasil ngeblog dan target ngeblog. Seorang blogger, seharusnya tidak terjebak dalam motivasi yang berorientasi pada hasil. Jika kita hanya berorientasi pada hasil dan adsense, maka kita akan mudah meninggalkan dunia blog.

            Ada beberapa hambatan yang dihadapi seseorang dalam menulis. Pertama, kurangnya ide dalam menulis. Jujur, hambatan ini sangat saya rasakan. Baru menulis beberapa saat, lalu kehilangan ide. Pak Brian mengatakan bahwa kita tidak perlu menunggu kejadian hebat atau luar biasa agar terinspirasi menulis. Sebagai seorang guru, kejadian sehari – haripun bisa menjadi bahan tulisan yang menarik. Kedua, kebingungan memilih antara Blogger dan Wordpress sebagai media menulis. Menurut Pak Brian, semua itu tergantung selera masing – masing. Tidak ada jawaban yang objektif untuk hal tersebut. Yang perlu dilakukan adalah memilih salah satunya dan menulis secara konsisten. Ketiga, teknis penggunaan blog. Seorang penulis harus bisa beradaptasi dengan tampilan blog yang kerap berubah agar tidak menganggu konsistensi kita dalam menulis.

            Di akhir materi, Pak Brian berbagi berbagai tulisan beliau yang dimuat dalam blog serta dua buku tentang blog. Dalam waktu dekat, beliau akan “menerbangkan pesawatnya” yang berjudul “Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari”. Saya sangat senang dengan berbagai hal yang beliau bagi karena sangat menyentuh kehidupan saya sebagai seorang guru.


Saturday, June 13, 2020

Resume Kuliah Online Jum.at, 12 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online

Jum.at, 12 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

            Pertemuan online hari Jum’at, 12 Juni 2020, diisi oleh seorang narasumber yang sangat akrab dengan dunia blog bernama Bambang Purwanto. Banyak sekali pengalaman berharga yang beliau bagi pada pertemuan kali ini. Bambang Purwanto atau yang akrab disapa Mr. Bams, mengawali kuliah dengan selera humor yang tinggi. Beliau menceritakan kelahirannya bersama saudara kembarnya dengan cara yang kocak. Lalu, beliau menceritakan pengalaman ngeblog di tahun 2008 saat beliau mengajar di SMP Taruna Bakti, dan di tahun 2009, beliau ditugaskan membimbing ekstra kurikuler blog menggunakan multiply. Seiring berjalannya waktu, beliau akhirnya menggunakan Wordpress.

            Sebelum aktif ngeblog, Mr. Bams adalah seorang pendongeng. Sebagai pendongeng, beliau diharuskan membaca banyak buku. Hal itu mengawali berdirinya Taman Baca di tahun 2011. Mr. Bams juga menceritakan prestasi yang diraihnya dari kegemarannya membaca dan menulis, salah satunya adalah satunya adalah Mengantarkan SMP Taruna Bakti menjadi Juara Literasi Katagori Utama. Saat itu, beliau adalah Ketua Tim Literasi. Tidak hanya itu, beliau juga mendapat Anugerah Penggiat Literasi dari Dinas Pendidikan Kota Bandung. Dan di tahun 2019, beliau mengikuti ajang Guru Inspiratif Een Sukaesih 2019, dan masuk 6 besar.

            Mr. Bams juga memotivasi peserta kuliah untuk terus menulis di blog. Kenapa? Karena dengan menulis di blog, kita bisa berbagi pengalaman, unek – unek, dan ide kita agar tidak lekang dimakan zaman. Apalagi di masa pandemic COVID – 19 seperti sekarang, kegiatan menulis dan membaca bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Karya – karya beliau diterbitkan dalam sebuah buku berjudul “Kisah Guru Ngeblog Di Wordpress”.

 


Thursday, June 11, 2020

Resume Kuliah Online Rabu, 10 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online

Rabu, 10 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

                 Narasumber kuliah online hari ini adalah seorang guru IPS dan Sejarah sekaligus inspirator dunia pendidikan bernama Agung Pardini, atau bisa dipanggil Guru Agung. Selain aktif sebagai seorang guru, beliau juga aktif di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Materi yang disampaikan Guru Agung pada hari ini sangat menggambarkan persoalan yang dihadapi para guru yang mengabdi di daerah pelosok. Persoalan yang dihadapi cukup beragam, seperti gaya berbahasa dan pemahaman Bahasa Indonesia yang kurang, serta keterbatasan sarana teknologi. Sebagai seorang guru yang berdinas di kota, jujur saya tidak bisa membayangkan kendala – kendala yang harus dihadapi guru – guru yang berjuang di daerah pelosok. Namun, Guru Agung memberi motivasi bahwa mengatasi keterbatasan tersebut bukanlah hal mustahil. Beliau menjelaskan bahwa dengan model pendampingan intensif oleh para konsultan dan relawan selama kurang lebih setahun, maka perlahan – lahan persoalan tersebut bisa diatasi.

                 Lewat lembaga kemanusiaan yang beliau kelola, Dompet Dhuafa, para guru diajak untuk membuat produk buku atau tulisan. Karya yang dihasilkan tidak harus berupa buku, tapi bisa juga berupa PTK (Penelitian Tindakan Kelas), media pembelajaran, puisi dan lain – lain. Telah banyak karya – karya yang dihasilkan oleh para guru hebat ini, antara lain “Temani Aku Meniup Mimpi”, “Murid Pasif Pangkal Guru Kreatif”, Batu, Daun Cinta, Teman Setia Belajarku”, dan masih banyak lagi. Semua karya – karya luar biasa ini dibiayai dari donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa. Buku-buku tersebut tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan. Hati saya benar – benar terenyuh saat Guru Agung menjelaskan bahwa ada seorang guru muda yang meninggal saat bertugas di daerah penempatan. Namanya adalah Jamilah Sampara. Sebelum wafat, beliau meninggalkan sebuah karya terakhir, dan akhirnya nama beliau diabadikan menjadi menjadi nama sebuah penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI (Sekolah Guru Indonesia), Jamilah Sampara Award.

                 Guru Agung memotivasi para guru untuk terus menulis dengan cara yang unik. Bagaimana? Yaitu dengan membuat “Jurnal Perjalanan Guru”. Jurnal ini berisi pengalaman para guru siang hari yang harus ditulis pada malam hari. Isinya bermacam – macam, mulai dari curhat sampai membahas berbagai teori. Nah, esok paginya jurnal tersebut akan dikumpulkan untuk ditanggapi. Sungguh menginspirasi. Jurnal ini wajib diisi oleh guru – guru yang sedang mengikuti pembinaan di kampus SGI. Menurut saya, hal ini sangat penting, bukan hanya untuk mengasah kemampuan kita dalam menulis, tapi juga berbagi pengalaman, perasaan, dan isi pemikiran. Jika hal tersebut biasa dilakukan, saya yakin, literasi bangsa kita akan semakin baik. Namun, semua itu harus diawali oleh kita para guru, karena kita adalah agen perubahan bangsa.


Tuesday, June 9, 2020

Resume Kuliah Online Jum’at, 8 Juni 2020 Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online

Jum’at, 8 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

                 Menulis bisa membawa kita pada impian kita. Hal itu sudah dibuktikan oleh narasumber kuliah online malam ini, Emi Sudarwati. Ibu Emi Sudarwati mengawali karir menulisnya dengan bergabung bersama kelompok penulis di Bojonegoro bernama  Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro (PSJB) pada tahun 2013. Di situlah beliau mendapat pencerahan bahwa karya – karya siswa bisa diterbitkan dengan ISBN (International Standard Book Number).

                 Karya pertama beliau bersama siswa SMPN 1 Bojonegoro berjudul “Lung”. Buku tersebut diterbitkan pada tahun 2014. Setelah itu, banyak buku yang sudah beliau terbitkan dan mendapat sambutan baik di masyarakat. Sampai pada tahun 2015, Ibu Emi ditugaskan untuk mengikuti Inobel tingkat nasional. Beliau mengikuti event bergengsi tersebut bersama 102 guru lainnya dari seluruh Indonesia. Meski belum mendapat juara, beliay sangat bangga karena bisa belajar dengan para guru hebat dari seluruh Indonesia. Pada tahun itu itu juga, Ibu Emi direkomendasikan untuk mengikuti sayembara di BBJT (Balai Bahasa Jawa Timur). Dalam event itu, beliau beliau dinobatkan sebagai guru Bahasa Jawa berdedikasi. Nah, pada tahun 2016, beliau kembali mendapat tugas untuk mengikuti seleksi guru berprestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Meski awalnya enggan, namun dengan motivasi dari berbagai pihak, beliau mendapat juara ketiga, mengalahkan puluhan peserta lainnya. Tidak lama setelah itu, beliau kembali mengirim karya Inobel atas inisiatif beliau sendiri. Beliau mengedit karya lama beliau sesuai dengan kebutuhan lomba dan akhirnya beliau mendapat Juara I Inobel kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).  Tidak lama seusai lomba, beliau mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda. Di tahun 2017, beliau mendapat undangan workshop literasi di kota Batam. Sebagai penulis yang luar biasa, beliau berhasil menerbitkan buku berjudul “Dag Dig Dug Singapura”. Setelah menyandang predikat juara Inobel nasional, beliau tidak berhenti berkarya. Bersama teman – teman alumni finalis Inobelnas, beliau menerbitkan buku secara patungan berisi cerita – cerita inspiratif. Kelompok tersebut bernama Patungan Buku Inspiratif.. Ratusan buku lahir dari  grup Patungan Buku Guru Inspiratif. Namanya kemudian dirubah menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI). Dan sejak saat itu, undangan dari berbagai kota berdatangan. Dan pada tahun 2019, lahirlah karya beliau berjudul “Kado Cinta 20 Tahun”, dan “Haiku”.

                 Ada banyak hal yang dapat saya pelajari dari kuliah mala mini. Janganlah berhenti menulis. Teruslah menginspirai masyarakat lewat tulisan kita. Namun jangan terlalu berharap agar tulisan kita dimuat di media, karena menulis itu butuh pengalaman dan keinginan untuk terus memperbaharui kemampuan kita dalam menulis.


Friday, June 5, 2020

Resume Kuliah Online Jum’at, 5 Juni 2020

Resume Kuliah Online

Jum’at, 5 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

                 Kali ini, kuliah online mengambil tema “Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku” dengan narasumber Sri Sugiastuti. Pada kali ini, Ibu Sri Sugiastuti menceritakan pengalaman pribadinya tentang menerbitkan buku. Beliau mulai menulis pertama kali di usia 50 dan akhirnya beliau aktif menulis sampau sekarang. Salah satu buku yang paling paling membuat belaiu terkesan dan terus memotivasi beliau untuk menulis adalah  buku karya Kang Ewa yang menyatakan menulis itu gampang.

                 Di tahun 2009, atas permintaan MGMP setempat, Ibu Sri Sugiastuti menyusun buku ajar Bahasa Inggris yang akhirnya diterbitkan oleh Penerbit Erlangga tahun 2010. Buku tersebut laris manis. Dari pengalaman tersebut, beliau menerbitkan buku secara indie pada tahun 2010 dengan nama pena Astutiana Mujono. Buku tersebut berisi pengalaman hidup beliau sendiri, dan sejak itu beliau menulis buku antologi dengan berbagai tema. Buku – buku yang beliau terbitkan diantaranya berjudul “Kugelar Sajadah Cinta” dan “Parenting Secara Islami”.

                 Beliau juga menceritakan pengalamannya mengenai ketertarikan beliau pertama kali dengan dunia menulis. Terutama saat banyak teman – teman beliau menulis secara daring dan memperoleh penghasilan. Beliau lalu mengikuti berbagai pelatihan dan diklat untuk menambah wawasan beliau mengenai dunia kepenulisan. Seiring berjalannya waktu, beliau akhirnya sering mengisi acara bedah buku. Sampai sekarang, telah banyak buku yang beliau terbitkan yang menginspirasi pembacanya. Hal itu membuat beliau mendapat banyak penghargaan dan kepuasan batin.


Thursday, June 4, 2020

Resume Kuliah Online Rabu, 3 Juni 2020

Resume Kuliah Online
Rabu, 3 Juni 2020
Mahayu Solina Yuda

Resume Kuliah Online
Rabu, 3 Juni 2020
Mahayu Solina Yuda

            Kuliah online yang dilaksanakan pada Rabu, 3 Juni 2020, mengambil tema Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan  menghadirkan narasumber Hati Nurahayu. Dalam diskusi kali ini, saya mendapat ilmu lagi bahwa PTK bukan hanya diperlukan oleh pendidik untuk melengkapi persyaratan  naik pangkat saja, tapi juga untuk meningkatkan profesionalitas kita. Sebagai pendidik, seorang guru wajib mengetahui permasalahan belajar yang dihadapi peserta didik serta mencari pemecahan masalah tersebut. PTK yang ditulis oleh seorang guru, dapat diterbitkan dengan memiliki ISBN. Dengan demikian, PTK tersebut dapat menginspirasi bagi pendidik dan pembaca yang lain.
Harus diakui, membuat PTK atau karya ilmiah yang bermutu, tidaklah mudah. Diperlukan dedikasi, literasi yang tidak sedikit, serta kreativitas kita dalam memecahkan permasalahan belajar peserta didik. Dalam kuliah kali ini, saya sangat bersyukur bertemu dengan narasumber dan para pendidik hebat yang tidak malas menuangkan ide dan kreativitasnya dalam bentuk PTK. Terima kasih saya ucapkan kepada saudara – saudara semuanya.      

Monday, June 1, 2020

Resume Kuliah Online, Senin, 1 Juni 2020

Resume Kuliah Online

Senin, 1 Juni 2020

Mahayu Solina Yuda

 

            Kuliah online yang dilaksanakan pada Senin, 1 Juni 2020 dibimbing oleh Omjay. Omjay membagi pengalamannya dalam menjadikan blog yang ditulisnya menjadi sebuah buku. Menurut Omjay, proses membuat sebuah buku tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Diperlukan kolaborasi antara editor dan penulis. Menulis adalah suatu proses alami yang harus dilakukan secara terus – menerus. Dan untuk menghasilkan tulisan yang bermutu, seseorang perlu banyak membaca. Seperti yang dikatakan Omjay, “Rabun membaca, lumpuh menulis”. Dengan menulis sedikit demi sedikit di blog, artinya kita membagi ilmu yang kita miliki untuk menginspirasi banyak orang, dan hal itu akan memberi kepuasan batin tersendiri bagi kita sebagai penulis.  

Dalam kuliah ini, saya sangat terinsiprasi untuk terus menuangkan pemikiran, ide, dan pandangan saya melalui blog. Saya juga menyadari pentingnya membagi ilmu yang kita miliki untuk masyarakat, karena sebagai bagian dari masyarakat, saya bercita – cita untuk terus memberi inspirasi dan perubahan melalui tulisan – tulisan saya di blog. Terima kasih pada Omjay karena sudah memberi saya ilmu tentang ini.