Powered By Blogger

Thursday, July 16, 2020

Resume Kuliah Online Rabu , 15 Juli 2020

Resume Kuliah Online

Rabu , 15 Juli 2020

Mahayu Solina Yuda

 

            Tidak terasa kuliah ini sudah memasuki ke pertemuan yang ke – 20. Di pertemuan kali ini, temanya adalah “Cakap Menulis dari Artikel ke Buku”, dan narasumber yang dihadirkan adalah Bapak M. Anwar Djaelani. Bapak Anwar Djaelani adalah seorang penulis yang aktif menulis artikel sejak tahun 1996. Beliau juga sudah “melahirkan” enam buku sampai saat ini.

            Menurut Bapak Anwar, menulis adalah suatu keterampilan, dan keterampilan itu perlu dilatih. Oleh karenanya, untuk menjadi seorang penulis yang terampil, kita sebaiknya terus melatih diri untuk menulis. Untuk bisa menulis, seseorang juga sebaiknya rajin membaca. Manfaat yang akan kita dapatkan jika kita rajin menulis adalah:

1.        Memperoleh wawasan dan pengetahuan baru.

2.        Memunculkan ide untuk menulis sebagai pengembangan dari bacaannya.

3.        Kita akan kaya dengan perbendaharaan kata.

Dalam pertemuan ini, beliau juga menyampaikan bahwa tema untuk menulis bisa kita dapatkan di sekeliling kita, jika rajin membaca. Bacaannya bisa bersumber dari mana saja, contohnya koran, majalah, internet, atau menonton televisi. Yang terpenting dari semua itu, adalah niat kita untuk terus mencari inspirasi agar bisa sukses berkarya. Agar karya kita bisa dicetak dan dinikmati masyarakat, maka seorang penulis harus memenuhi dua syarat. Yang pertama, tema tulisan kita sebaiknya aktual, dan kedua, menarilk perhatian publik.Nah, untuk itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan originalitas gagasan, kekuatan argumentasi, serta kecermatan berbahasa. Jika kita rajin berlatih menulis, maka tema – tema dan ide agar mengalir dengan sendirinya.

Setelah kita menentukan tema, kita sebaiknya membuat outline, atau kerangka berpikir. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengembangan tulisan. Outline sebaiknya dibuat berdasarkan paragraph. Contohnya: Artikel yang kita buat berjudul “Tetap Berseri – seri Belajar di Masa Pandemi Covid – 19”. Maka outline yang bisa kita buat adalah sebagai berikut:

1.    Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)

2.    Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)

3.    Sekilas Covid-19 (1 paragraf)

4.    Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)

5.    Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)

6.    Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)

7.    Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)

8.    Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf) 

Jadi totalnya ada 16 paragraf.

            Selanjutnya, kita menentukan judul. Menurut Bapak Anwar, judul yang baik itu sebaiknya memenuhi beberapa syarat, antara lain:

1.    Mampu menarik perhatian pembaca

2.    Mencerminkan tema, atau arah tulisan.

3.    Ringkas dan padat

Ada dua aspek penting yang berperan besar dalam menjembatani buku kita dan pembaca, yaitu judul dan paragraf pertama. Dua hal ini sebaiknya diperhatikan secara serius agar pembaca mau membaca buku kita sampai halaman terakhir.

            Menulis, pada dasarnya memiliki tiga alur, yaitu: pendahulluan, pembahasan, dan penutup.

1.        Pendahuluan: Memberi gambaran singkat tentang masalah yang kita angkat. Ini juga disebut lead. Fungsinya adalah untuk memancing rasa ingin tahu pembaca.

2.        Pembahasan: Mermberi analisis dan mengurai masalah yang dipaparkan di pendahuluan.

3.        Penutup: Memuat kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis selanjutnya.

Beliau juga menjelaskan ada beberapa tahap jika kita ingin menulis buku, antara lain:

 

1.      Merancang dan menulis buku. Pada tahap ini, sebaiknya kita menetapkan tema yang kita angkat, membuat daftar isi dan baru mulai menulis.

2.      Menghimpun artikel menjadi buku. Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah mengedit ulang dan membuat rubrikasi,

Selanutnya, Bapak Anwar menjelaskan tentang menulis resensi buku. Dalam menulis resensi buku, idelanya memuat beberapa hal, antara lain identitas buku, ringkasan isi buku, dan penilaiam yang objektif terhadap buku tersebut. Berikut adalah panduan lengkap menulis resensi buku:

1.    Menulis identitas buku.

2.    Meringkas isi buku.

3.    Menulis kompetensi yang dimiliki penulis.

4.    Menulis referensi pendukung dalam buku.

5.    Menjelaskan segmen pembaca yang dituju penulis.

6.    Menyebutkan pengetahuan baru yang disodorkannya atau sekedar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada.

7.  Menyebutkan kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut, seperti apakah mudah dipahami oleh semua kalangan, Bagaimana performa fisik buku itu menarik apa tidak.

8.    Menyebutkan momentum kehadirannya itu tepat apa tidak.

9.    Mengajak ke pembaca untuk segera membaca dengan memiliki buku tersebut.

Jika kita sering menulis resensi buku, maka kita akan mengetahui kelemahan dari penulis tersebut sehingga kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.

       Hal lain yang Bapak Anwar sampaikan adalah tentang artikel. Ada tiga jenis artikel yang beliau sampaikan, yaitu:

1.    Artikel opini, yaitu artikel yang bertumpu pada pendapat pribadi terhadap suatu masalah yang diangkat.

2.    Artikel kolom, yaitu artikel yang biasanya ditulis oleh seseorang yang sudah terkenal, bahkan diundang secara khusus oleh media untuk membahas permasalahan yanh diangkat.

3.    Feature, yaitu berita yang ditulis secara panjang lebar, dengan gaya sastra mendalam, menarik, dan memiliki human interest. Feature biasanya terdiri dari 2 – 4 paragraf.

Kesimpulan dari pertemuan ini adalah mulailah untuk menulis, niatkanlah menulis. Apapun itu. Sebab jika kita tidak mulai menulis, maka percumalah segala pelatihan tentang menulis buku. Sungguh luar biasa!

 


4 comments:

  1. Mantaplah.... Resumenya lebih bagus..yo..mantap tuk 3t....semangat

    ReplyDelete
  2. Semangat utk menghasilkan karya bun
    Mantap resumenya

    ReplyDelete
  3. Mantap Bu, semangat terus menulis

    ReplyDelete